Gerakan 1000 start up indonesia, apa hanya mimpi?
Pemerintah sepertinya mulai mengakomodir kehadiran berbagai macam bentuk industri kreatif di Indonesia. Hal ini dibukanya gerakan 1000 Start up yang berfungsi sebagai media jembatan antara pemerintah dengan masyarakat yang ingin membantu menyelesaikan permasalahan bangsa melalui teknologi.
Kemunculan Creative Agency yang mulai menjamur sejak 2012 di Jakarta, sebagai titik awal mula.
Kemunculan creative agency yang menjual ide kreatif, konsep atau sebuah solusi untuk mereka yang membutuhkan jasa sejak tahun 2012 membuka sebuah ruang baru bagi kreatif muda dalam mengekspresikan ide kreatifnya. Dengan memanfaatkan teknologi yang kini mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia, menjadikan gerakan ini memberikan efek yang begitu dahsyat. Bagaimana tidak, dengan hanya memanfaatkan perangkat telepon genggam, orang mampu memenuhi kebutuhan dari moda transportasi, hingga urusan rumah tangga.
Namun sayangnya beberapa tipe start up sepertinya tidak mampu ditengahi dengan bijak oleh sebagian orang. Seperti yang kita ketahui beberapa waktu lalu terjadi demo masal para supir transportasi yang menolak kehadiran keberadaan supir ojek online, karena semenjak adanya ojek online penghasilan para supir ini menurun drastis. Hingga beberapa kutipan di media sosial yang mengabarkan terjadinya aksi kekerasan fisik pada beberapa supir yang dilakukan oleh oknum yang tersulut emosi.
Untuk memperkenalkan ide creative agar diterima oleh masyarakat sepertinya harus dibarengi dengan edukasi agar semua bisa memiliki pemahaman terhadap visi yang sama, yaitu untuk kehidupan yang lebih mudah dan lebih baik. Tentu ini bukan sebuah Pekerjaan yang mudah, dibutuhkan energi, usaha dan mengingat indonesia merupakan negara agraris yang terdiri dari pulau-pulau, tentu akan memakan waktu yang banyak.
Maka tidak aneh, pemerintah menerapkan jangka waktu pencapaian target dari gerakan ini hingga tahun 2020.
Menyikapi masyarakat yang belum paham tentang gerakan creative agency tidak semudah membalikan telapak tangan, karena pada kenyataanya masyarakat Indonesia masih memerlukan edukasi mendasar, yaitu memahami sesuatu dengan membaca baik baik dan tidak menyimpulkan satu pihak.
Walau semua orang kini bisa mengakses telepon pintar, tapi tidak dibarengi dengan pemahaman bahwa membaca sesuatu dengan teliti kiranya menjadi sebuah hal yang percuama. Bagaimanapun edukasi sejak dini menjadi kunci agar bisa bersinergi dengan gerakan creative agency dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa, sebagaimana tertuang dalam pancasila.
Kini, mencerdaskan masyarakat bukan hanya tugas satu atau dua orang. Tapi lebih kepada tugas kita bersama agar Gerakan 1000 Start Up ini bisa berjalan dan memberikan dampak yang positif kepada semua masyarakat Indonesia untuk menjawab tantangan global yang tiap tahunnya memberikan tantangan yang tidak mudah, terutama agar kita bisa menjadi raja di negeri sendiri. Pertanyaannya saat ini adalah, apakah anda sudah ikut serta dalam membangun kehidupan berbangsa yang lebih baik melalui gerakan ini?