Manual Handling – Resiko yang menghantuinya

selamat pagi sobat bandunglife.com, sudah mendekati akhir pekan dan ini adalah akhir pekan kedua sebelum menutup tahun 2016. Pada artikel kali ini, kami ingin membahas sebuah fenomena yang sejak dulu sudah marak di Indonesia. Jika kita perhatikan di pasar tradisional hingga ke pusar grosir, banyak pria atau wanita lalu lalang membawa beban berat di pundaknya atau istilah kerennya adalah jual manual handling.

Manual Handling adalah cara memindahkan barang dengan bantuan tenaga manusa, entah dengan menarik, mendorong, mengangkat dan sebagainya. (dikutip dari Mengenal Seluk Beluk Manual Handling).

memanggul-salah-satu-bentuk-manual-handling

Cara yang dilakukan oleh para kuli di pasar ini tentu jika ditinjau secara kesehatan sangat buruk, walau mereka memiliki tubuh yang kekar dan kuat, namun kedepannya berbagai macam masalah kesehatan akan menghantui mereka. Yang paling dekat adalah keseleo atau kram otot. Ketika tubuh kita mengangkat beban yang melebihi batas yang mampu ditolelir oleh tubuh, maka otot akan mengalami kelelahan yang luar biasa.

Menurut lembar Getting to Grips with Manual Handling: a short guide, untuk memindahkan berbagai macam benda dengan beragam berat harus mematuhi dasar dan teknik agar tidak terjadi cidera selama bekerja. Setidaknya beban benda yang harus diangkat maksimal adalah sebanyak 1/4 dari massa tubuh.

Terkait Resiko Lain yang bisa menimpa bagi tubuh saat melakukan manual handling adalah fracture atau patah tulang hingga ke dislokasi tulang. Kita sering mendengar bungkuk sebagai bentuk pembengkokan tulang belakang akibat terlalu sering menunduk atau membungkuk, hal ini sejatinya dikenal sebagai dislokasi. Karena engsel dan tulang penghubung pada punggung mengalami pergeseran dari bantalan atau posisi seharusnya.

Diakrenakan Resikonya yang tinggi, berbagai macam teknologi pun diluncurkan untuk membantu proses manual handling, salah satunya dengan bantuan tuas atau pengungkit yang berbentuk elevator hingga ke bentuk robotika. Hal ini dilakukan para pemilik industri manufaktur atau produksi untuk meminimalisir potensi bahaya yang akan terjadi, karena perusahaan akan sangat peduli dengan regulasi “zero accident”.

Kini para kuli kasar yang ada di pasar sudah sepatutnya memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh mereka, dengan tidak terlalu sering membawa beban berat.